EKSISTENSI ULAMA MINANG DAN ULAMA JAWA DALAM MENGEMBANGKAN ISLAM DI BENGKULU
Abstract
Menurut Hiroko Horikoshi, peran ulama yang paling bernilai dan utama adalah terkait peran tradisionalnya, yakni sebagai penanggung jawab dalam mempertahankan keyakinan (keimanan). Melalui pengajaran ilmu-ilmu agama, ulama melestarikan praktek-praktek ortodoksi keagamaan para penganutnya. Ulama tidak dapat dipisahkan dari agama dan umat. Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah menyebutkan bahwa posisi ulama dari sudut sosiologis sebagai pusat dalam hubungan Islam dengan umatnya. Itulah sebabnya, ulama sering menampilkan diri sebagai figur yang menentukan dalam pergumulan umat Islam di panggung sejarah, berhubungan dengan pemerintahan, politik, sosial, budaya dan pendidikan. Pembentukan Muslim dan kelestariannya tidak dapat dilepaskan dari peran ulama. Dalam pada itu, masyarakat Muslim memiliki andil bagi terbentuknya ulama secara berkesinambungan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Umar Hasyim, Mencari Ulama Pewaris Nabi (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1983).
B. Setiawan, et al., Ensiklopedi Nasional Indonesia (Cet. II; Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka, 1994), Jilid XVII.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. IX; Jakarta: Balai Pustaka, 1997).
Mimbar Ulama, Para Ulama adalah Pewaris Nabi (Jakarta: Suara Majlis Ulama Indonesia, 1999).
Hiroko Horikoshi, Kyai dan Perubahan Sosial, terj. Umar Basalim dan Andi Muarly Sunrawa, (Jakarta: P3M, 1987).
Rosehan Anwar dan Andi Bahruddin Malik (ed.), Ulama dalam penyebaran pendidikan dan Khazanah Keagamaan, (Jakarta: Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Depag RI, 2003).
Azyumardi Azra, “Ulama, Politik dan Modernisasi”, dalam Ulumul Qur’an, Vol. II 1990/1411 H, No. 7.
George Makdisi, The Rise of College, Institutions of Learning in Islam, (Edinburgh University, 1981).
Yasmadi, Modernisasi Pesantren: Kritik Nurcholish Madjid terhadap Pendidikan Islam Tradisional (Cet. I; Jakarta: Ciputat Press, 2002).
Imam Bawani, Tradisionalisme dalam Pendidikan Islam (Cet. I; Surabaya: al-Ikhlas, 1993).
Sejarah Sosial Daerah Kota Bengkulu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional tahun 1984).
Pemerintah daerah Provinsi Bengkulu, Kenang-Kenangan Perjuangan Bekas Keresidenan Bengkulu Menjadi Provinsi Bengkulu (Palembang: Sriwijaya Media Utama, 1993).
Tim Penulis Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya: Aksara Ka Ga Nga Di Bumi Raflesia. (Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang Tahun 2012).
Menurut data, pada awal pembentukan Provinsi Bengkulu luas wilayahnya mencapai 26.249, 4 km2, berdasarkan sumber tulisan dari buku Kementerian Penerangan tentang Republik Indonesia mengenai Sumatera Selatan. Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu, tahun 1993.
S. Husin Ali, Rakyat Melayu Nasib dan Masa Depannya, (Jakarta: Inti Sarana Aksara, 1985).
M.Ali Chanafiah, Bung Karno Dalam Pengasingan Di Bengkulu, (Jakarta: Aksara Press). Dalam Salim Bella Pilli, Hardiansyah, Napak Tilas Muhammadiyyah Bengkulu (Membangun Islam Berkemajuan di Bumi Raflesia), (Yogyakarta: Valia Pustaka, 2016).
G.F. Pijper, Fragmenta Islamica: Beberapa Studi Mengenai Sejarah Islam di Indonesia Awal Abad XX (
BJO Schrieke, Pergolakan Agama di Sumatra Barat, (Jakarta: Bhratara, 1973).
Hamka, Sejarah Perkembangan dan Pemurnian Ajaran Agama Islam di Indonesia: Pidato Hamka saat menerima Gelar Doktor Honoris Causa Dari Al-Azhar University Mesir Pada Tanggal 21 Januari 1958, (Jakarta: Tintamas, 2008).
Karel A Stennbrink, Pesantren, Madrasah dan Sekolah: Pendidikan Islam Dalam Kurun Modern (Jakarta: LP3ES, 1986).
Informasi mengenai masjid al-Jihad tersebut dimuat dalam berita “Koran Rakyat Bengkulu”, 21 Desember 2014.
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia (Jakarta: Hidakarya Agung, 1984).
Disarikan dari hasil wawancara dengan H. Djazari Saleh (adik kandung K. H. Djalal Suyuthie) pada tanggal 21 September 2014.
M. Nur, Pelabuhan Bengkulu dan Perdagangan Pada Masa Kolonial Inggris, ( Padang, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, BKSNT, 2004).
Sartono Kartodirjo, Pengantar Sejarah Indonesia Baru; 1500-1900 dari Emporium Sampai Imperium,( Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1993).
Dokumentasi Sejarah Nasional, Sejarah Sosial Kota Bengkulu, (Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 1984).
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/ttjksi.v4i2.2468
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Index By: